You are currently viewing TULISAN BISA MENGALAHKAN PELURU

TULISAN BISA MENGALAHKAN PELURU

Pernah merasa terhambat dalam menulis?
Pernah bingung karena saat menulis tidak selesai dan ide nya jadi bercampur baur?
Pernahkah terlintas ungkapan: PRACTICE MAKES PERFECT

Does the idiom ring your bell? Or are you familiar with the expression? Ungkapan itu biasa kita dengar ketika kita ingin mencapai suatu keterampilan. Keterampilan itu bisa berupa mahir berbahasa Inggris, pandai memasak, bernyanyi ataupun menulis. Nah keterampilan terakhir ini bisa menjadi masalah besar kita karena budaya kita yang lebih suka mengekspresikan perasaan serta ide melalui bicara.
Yang menjadi tantangan kita saat ini adalah memilih waktu yang pas untuk menulis dan menyiasati pekerjaan-pekerjaan rumah yang tiada habisnya. Apa saja sih yang sebenarnya bisa kita lakukan agar kita tetap produktif melalui kekuatan kata dalam sebuah tulisan? Berikut tips yang bisa kita latih sebagai motivasi kita menjadi lebih baik dalam menulis.

Selama ini kita merasa “Salah Kaprah” tentang menulis; katanya menulis itu merupakan bakat, menulis harus memiliki keterampilan yang baik. Di sisi lain, masalah yang sering kita hadapi, sebagai penulis pemula adalah, ketidakmampuan mengembangkan sebuah ide menjadi sebuah tulisan yang mengalir atau selalu “STUCK”  karena merasa “tidak bisa”, “tidak mahir”, “tidak sanggup” dan Mental Block lainnya yang membuat kita tidak jadi menulis. Di sisi lain, Ide itu  seperti barang murah yang tersebar di mana-mana, hanya saja dia menjadi MAHAL karena kita sulit mengolahnya menjadi sumber ide tulisan. Ada beberapa kata kunci yang bisa dibagikan kepada para penulis pemula bahwa setiap orang pasti punya cerita, menulis pun bisa dilatih dan diasah.

Salah satu teknik yang bisa kita coba latihkan adalah feature writing. Hal yang penting dan pertama yang disampaikan adalah tentang feature writing. Sederhananya, feature writing adalah kegiatan menulis yang segar (fresh), sederhana, ringan, informatif, informasinya mengalir dan tidak lekang di makan waktu. Isinya bisa berupa hikmah info atau values. ditambah, topik yang akan ditulis sebaiknya sesuatu yang kita kuasai, sesuai dengan minat dan passion masing-masing serta point of view mana saja yang akan diambil; bisa dari sudut pandang seorang guru, ibu, istri, anak, mahasiswa, dokter atau yang lainnya. Feature writing, menurut Ummu Balqis, bisa menginfokan tentang sebuah kasus (News feature) yang beritanya diambil dari laporan berita yang ditayangkan di Koran atau Televisi dan Sosial Media. Feature writing pun bisa tentang minat manusia (Human Interest). Ketika kita paham tentang tujuan penulisan sebuah feature, dan ingin melatihnya untuk membuat tulisan yang menarik, maka ada beberapa panduan sederhana tentang cara menuangkannya dalam tulisan sederhana.

Perhatikan topik yang akan kita bahas, pilihlah topik yang sesuai dengan minat dan passion yang kita miliki . Petakan alur pikir kita dalam sebuah Peta Konsep (Mind Mapping). Berikutnya, Point of view mana yang akan diambil. Setelah itu, kita bisa memulai dengan Lead in yang kita pilih; bisa berupa sebabnya dahulu, memulai dengan pertanyaan atau juga dengan deskriptif, atau sesuatu yang mengejutkan. Selanjutnya, Teh Novie memberi penjelasan tentang beberapa ide-ide menulis yang diambil dari lingkungan sekitar kita seperti hal hal yang berhubungan dengan pengalaman pribadi/orang lain, pengamatan terhadap anak, membaca buku atau keadaan sekitar, bisa pula diskusi atau sharing info, melihat pemandangan atau menonton film dan juga bisa tentang kontemplasi diri. Latihan -latihan yang dapat mengasah keterampilan kita menulis Feature writing adalah dengan melatih melalui Expressive writing (menuliskan apa yang dipikirkan atau mengeluarkan perasaan seperti layaknya kita bicara. Fast Writing (menulis sebuah ide dengan cepat) dan yang terakhir adalah membuat peta konsep (Mind Mapping). Terakhir pembicara mengingatkan sebuah pesan dari Ust. Salim A. Fillah, “Sampaikanlah pesan yang memiliki potensi-potensi kebaikan maka kebaikan itu akan berbuah berantai -rantai tetapi bila kita menyampaikan potensi-potensi keburukan, maka keburukan itulah yang akan berbuah berantai -rantai”

Ungkapan Practice makes perfect bukan hanya sebatas penyemangat dan motivasi  untuk berlatih menulis. Diharapkan melalui untaian kata dapat memberi karya dan amal jariah untuk kebaikan masyarakat dan umat.

Leave a Reply