Perbedaan Introvert dan AntiSosial: Emang Beda Ya?

\"\"

Halo NEC Club, kalian pasti sudah tidak asing lagi kan dengan istilah Introvert dan Antisosial. Tapi kalian tahu tidak, ternyata Introvert dan Anti Sosial itu adalah dua hal yang berbeda loh. Walaupun di lingkungan kita seorang introvert itu dikenal sebagai orang yang penyendiri dan kurang bersosialisasi, tapi mereka memiliki kepribadian tidak ingin melanggar hak-hak orang lain.

Berbeda halnya dengan Antisosial, atau bisa juga disebut sebagai Anti Social Personality Disorder (ASPD), yaitu kondisi di mana seseorang terus menerus mengabaikan norma yang seharusnya diikuti. Mereka mengabaikan hukum, memanipulasi orang lain untuk kepentingan pribadi, dan melanggar hak orang lain. Mereka juga kurang memiliki rasa empati ataupun rasa menyesal setelah merugikan orang lain.

Kebanyakan orang percaya bahwa introvert sudah pasti antisosial atau semua orang antisosial adalah introvert. Padahal, kenyataannya tidak begitu. Seseorang yang mengidap antisosial bisa saja orang yang berkepribadian ekstrovert. Iya, bahkan ekstrovert yang kita kenal sebagai pribadi yang ceria, mudah berbaur, dan suka bersosialisasi ini juga bisa mengidap gangguan antisosial. Karena faktanya, seseorang yang antisosial cenderung sangat terampil secara sosial dan sangat manipulatif dengan orang lain yang bertentangan dengan apa yang diharapkannya.

Jadi, apa sih arti sebenarnya dari Anti Sosial itu? Yuk kita simak lebih jauh tentang Pengertian, Ciri-Ciri, Penyebab dan Pencegahan dari Antisosial ini

  1. Pengertian Antisosial sebagai Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian antisosial adalah kondisi atau keadaan seseorang yang tidak bisa memberikan penilaian atau membedakan baik dan buruk atas hal-hal yang dilakukannya. Sehingga, penderita gangguan kepribadian antisosial ini memiliki kecenderungan untuk menyakiti orang lain, seperti tindakan tidak terpuji, tindakan kekerasan, penipuan, dan tindakan-tindakan lainnya yang hanya dilakukan untuk kesenangan pribadi saja.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) antisosial mempunyai arti, yaitu seseorang yang tidak suka bergaul, sikap menutup diri dari masyarakat, dan cenderung mengganggu ketenteraman umum.

Pada dasarnya, ketika melakukan hal-hal yang tidak baik, mereka yang mengidap gangguan kepribadian antisosial juga mempunyai rasa bersalah. Namun, rasa bersalah itu tidak akan menghambat tindakan yang ingin mereka lakukan. Perlu kita ketahui, perilaku antisosial ini bisa ditimbulkan dari kondisi lingkungan, keluarga, masyarakat, dan pendidikan. Mereka yang terdiagnosis sebagai seorang anti sosial cenderung memiliki sifat pemarah dan bahkan bisa bertindak sebagai seorang kriminal.

Gangguan kepribadian antisosial ini sering dikenal dengan sebutan lain, yaitu sosiopat karena tidak bisa menyesuaikan atau beradaptasi dengan lingkungan di dalam masyarakat. Para penderita sosiopat ini biasanya memiliki perilaku yang kasar, tidak suka berinteraksi, agresif, dan kurangnya rasa empati. 

  1. Ciri-Ciri Seseorang Yang Mengalami Antisosial

Seseorang dikatakan mengalami gangguan antisosial jika di atas usia 18 tahun, dan setidaknya mengalami minimal tiga dari ciri-ciri seperti di bawah ini :

  1. Berulang kali melanggar hukum secara konsisten.
  2. Berulang kali melakukan penipuan.
  3. Menjadi impulsif (mengandalkan insting) dan tidak dapat menyusun rencana dengan baik.
  4. Mudah tersinggung dan tidak sungkan bertindak agresif.
  5. Mengabaikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
  6. Dengan sembrono berani melakukan tindakan ekstrim tanpa berpikir panjang akibat yang akan diterima.
  7. Tidak bertanggung jawab atas tindakannya secara berulang kali dan terus dilakukan secara konsisten.
  8. Kurang memiliki kepekaan.

Keadaan tersebut benar-benar terjadi secara terus-menerus dan konsisten, bukan hanya perilaku yang kambuh sewaktu-waktu saja. Bahkan, mereka yang mengalami gangguan tersebut cenderung menikmati apa yang mereka lakukan. 

Setelah mengetahui ciri-ciri seorang antisosial, apakah ada yang merasa bahwa ciri-ciri di atas ternyata dimiliki oleh orang di sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri? Yuk kita cari tahu, apa sih penyebab dari munculnya gangguan kepribadian antisosial ini.

  1. Penyebab Gangguan Kepribadian Antisosial

Sayangnya sampai saat ini, penyebab pasti dari munculnya gangguan kepribadian antisosial pada seseorang masih belum diketahui. Namun, beberapa hal di bawah ini diperkirakan menjadi penyebab munculnya gangguan kepribadian antisosial. Berikut beberapa hal tersebut.

  • Mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan kepribadian antisosial, gangguan kesehatan mental, dan gangguan kepribadian lainnya, juga bisa menjadi penyebab munculnya gangguan kepribadian antisosial pada diri seseorang.
  • Terjadinya peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan di masa lalu atau masa anak-anak, seperti pelecehan seksual, penelantaran, kekerasan, dan lain-lain. Peristiwa-peristiwa buruk seperti itu bisa berdampak pada kondisi kepribadian seorang anak, bahkan bisa memunculkan gangguan kepribadian antisosial ketika mereka dewasa.
  • Keluarga yang tidak harmonis. Permasalahan orang dewasa yang tidak diselesaikan dengan cara baik-baik, bahkan ada yang sampai menjadikan anak sebagai tempat pelampiasan untuk menuangkan kekesalan. Hal seperti ini sangat tidak baik untuk dilakukan, karena bisa menyebabkan gangguan mental dan gangguan kepribadian pada anak.
  • Gangguan perilaku yang terjadi pada masa anak-anak (childhood conduct disorder)

  1. Pengobatan Gangguan Kepribadian Antisosial

Tingkat keparahan penderita gangguan kepribadian antisosial berbeda-beda sehingga penyembuhan atau penanganannya yang diberikan juga berbeda. Simak jenis-jenis penyembuhan gangguan sosiopat sebagai berikut :

  • Psikoterapi. Psikoterapi yang bisa dijadikan sebagai sarana penyembuhan gangguan sosiopat ada dua, yaitu:

  1. Cognitive Behavior Therapy (CBT). Psikoterapi CBT adalah terapi yang yang dilakukan oleh terapis dengan tujuan melatih dan mengubah pola pikir pasien. Dengan terapi ini, cara berpikir penderita gangguan sosiopat akan dilatih dan diubah ke arah yang lebih baik

  1. Mentalization Based Therapy (MBT). Terapi MBT adalah terapi yang menitikberatkan pada metode berpikir sebelum bereaksi. Dengan terapi ini penderita gangguan sosiopat diharapkan berpikir untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri atau orang lain.

Selain tentang bagaimana cara pengobatannya, kamu juga harus tau bagaimana caranya untuk mencegah agar kita tidak mengalami gangguan kepribadian antisosial. Tetep simak yaa..

  1. Pencegahan Gangguan Kepribadian Antisosial

Gangguan kepribadian antisosial dapat kita cegah dan perlu dilakukan pencegahannya sejak dini atau sejak masa anak-anak. Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pencegahan tersebut, yaitu sebagai berikut :

  1. Pendidikan dasar secara dini. Pendidikan dasar secara dini perlu dilakukan karena bisa mengurangi risiko terjadinya gangguan kepribadian antisosial. Adapun hal-hal yang menjadi bagian dari pendidikan secara dini, seperti pengenalan emosi, penyelesaian masalah, pengendalian emosi marah, membiasakan diri untuk berinteraksi dengan orang lain, dan melakukan pelatihan mengenai keterampilan sosial.

  1. Guru konseling di sekolah. Lingkungan sekolah menjadi salah faktor yang bisa memunculkan gangguan kepribadian antisosial. Oleh karena itu, alangkah baiknya sekolah memberikan tenaga ahli berupa guru konseling supaya proses pendidikan bisa berjalan dengan baik dan motivasi belajar para murid meningkat.

  1. Pendidikan di masyarakat. Organisasi kepemudaan atau karang taruna yang ada di masyarakat, yang sudah diberikan pelatihan oleh para ahli konseling (psikolog dan psikiater) bisa menjadi bentuk pencegahan gangguan kepribadian pada para remaja, serta memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami gangguan sosiopat.

  1. Pemeriksaan kepribadian atau kejiwaan. Untuk hasil yang lebih baik, sebelum gangguan kepribadian yang dimiliki seseorang semakin parah, maka sangat dianjur untuk orang tersebut melakukan terapi dengan Psikolog atau Psikiater yang dapat memberikan bimbingan atau pengarahan tentang kondisi kepribadian atau kejiwaan kepada mereka yang mengalami gangguan kepribadian antisosial.

Kesimpulan

Introvert dan anti sosial itu merupakan dua hal yang berbeda. Introvert merupakan salah satu tipe kepribadian manusia. Sedangkan, Antisosial termasuk ke dalam gangguan kepribadian yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Gangguan kepribadian antisosial adalah gangguan yang bersifat berbahaya. Perilaku dari gangguan ini bisa memberikan bahaya kepada diri sendiri atau orang lain, seperti melakukan kekerasan, kejahatan, pemakaian minuman alkohol dan obat-obatan secara berlebihan, dan lain-lain.

Selain dari faktor genetik, gangguan kepribadian antisosial atau sosiopat juga bisa berasal dari faktor lingkungan, seperti peristiwa-peristiwa buruk yang terjadi di masa lalu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan di lingkungan pendidikan.

Gangguan kepribadian antisosial ini harus kita diketahui gejalanya, agar dapat dicegah, dan jika sudah mengalami gangguan ini harus segera diobati. Karena, gangguan sosiopat yang tidak segera diberi penanganan atau pengobatan bisa menimbulkan komplikasi atau konsekuensi, berupa pelanggaran hukum, rasa percaya diri menurun atau minder, mudah stres, mengonsumsi alkohol ataupun obat-obatan secara berlebihan, dan lain sebagainya.

https://www.gramedia.com/best-seller/antisosial/

https://www.gramedia.com/best-seller/ciri-dan-gejala-antisosial/

https://satupersen.net/blog/introvert-vs-anti-sosial

https://www.halodoc.com/artikel/kenali-perbedaan-introvert-dan-gangguan-antisosial

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top