Bedah Grammar dari Cerita Berbahasa Inggris

Apakah anda hobi membaca? Jika iya, bacaan seperti apakah yang anda baca? Apakah itu berita, fakta, ataukah cerita? Lalu bacaan berbahasa apakah yang anda baca? Jika anda membaca bacaan berbahasa Inggris, maka anda selangkah di depan karena Bahasa Inggris adalah Bahasa internasional. 

Membaca adalah salah satu kegiatan yang memberikan manfaat besar. Seperti kata pepatah “buku adalah jendela dunia”, kita bisa mendapatkan banyak informasi dari buku. Selain untuk mendapat informasi, membaca juga bisa dijadikan sarana untuk hiburan. Salah satu jenis bacaan untuk mendapat hiburan adalah dengan membaca cerita. 

Cerita dikemas sedemikian rupa sehingga menarik untuk dibaca. Berbeda dengan percakapan, cerita terkadang mengandung kosa kata yang tidak terlalu umum. Jika anda membaca bacaan yang berbahasa Inggris, tentunya ini dapat dijadikan sarana untuk memperbanyak kosa kata (vocabulary). 

Namun, pernahkah anda mempelajari tata bahasa Bahasa Inggris (English grammar) dari cerita berbahasa Inggris? Terdengar sulit? Hal ini tidak sulit sama sekali. Anda dapat membaca cerita sekaligus belajar grammar dalam waktu yang bersamaan. Ketika anda sedang membaca, bukan tidak mungkin anda akan menemukan kosa kata Bahasa Inggris yang belum pernah anda ketahui sebelumnya. Seperti yang tadi tertulis di atas, jika anda menemukan kata yang tidak umum, anda bisa sambil menambah kosa kata. Bagaimana caranya? Anda harus menyediakan kamus di sebelah anda. Terdengar tidak terlalu sulit bukan? Tidak perlu kamus cetak, anda bisa browsing kata sulit tersebut melalui gawai masing-masing. Bahkan, cara pengucapannya pun dapat dengan mudah anda temukan. Sebagai contoh, kata “pulchritude” adalah kata yang sulit dan jarang diucapkan. Coba sekarang sambil membaca artikel ini, anda bisa cari maknanya di search Engine masing-masing! 

Apakah bisa belajar yang lain selain menambah kosa kata? Tentu saja bisa. Grammar atau tata bahasa adalah salah satu fitur yang ditakuti oleh pembelajar. Menurut kesaksian pembelajar, hal ini dikarenakan banyaknya rumus dan bentuk yang harus dihafalkan. Bukan hanya rumus saja, tapi bagaimana menggunakan rumus tersebut dengan efektif guna membentuk sebuah kalimat yang benar. Pembelajar sering dibuat bingung dengan nama-nama tenses yang jumlahnya ada 13, sekaligus rumus-rumus tenses yang ada. Contohnya adalah Simple Present yang mempunyai rumus: Subjek + Verb 1 + s/es. Contoh kalimatnya adalah seperti ini: “She likes cats”. 

Pembelajaran Grammar akan menjadi menyenangkan jika dilakukan sambil membaca cerita. Berikut adalah salah satu contoh cerita yang bisa anda baca. Selanjutnya, akan ada uraian seputar grammar yang ada di bacaan tersebut. 

ALADDIN

pic by google.com

Once upon a time, there was a poor boy named Aladdin who lived with his mother. One day, a rich stranger came to their house looking for Aladdin. ‘I am a merchant,’ he told Aladdin’s mother. ‘I have come all the way from Arabia. I want to take your boy with me for a little work, but I will pay him so much that you will not be poor anymore.’

Aladdin’s mother soon agreed because they really needed the money. However, she did not know that the man who said he was a merchant was actually a magician.

The next day, Aladdin packed his things and left with the merchant. They traveled for many hours, after which the merchant stopped. Aladdin was surprised, as it was a lonely spot and there was nothing or no one anywhere.

The merchant took out some colored powder from his pocket. Then he threw it at the ground and the next moment there was smoke all around. As the smoke cleared away, Aladdin saw a big opening in the ground like a cave. The merchant asked Aladdin to go inside the cave. ‘You will see lots gold inside, more than you will ever see in your life. Take as much as you want. Inside the cave, you will also see an old lamp. Just get it out for me.’ Aladdin became suspicious, but he entered the cave.

Inside, he saw the cave was filled with gold. He filled up his pockets with gold and stuffed in as much as he could. When he could take no more gold, he looked for the lamp and found it. It was old and dirty. He took the lamp and called out to the merchant to help him out. ‘Give me the lamp first,’ the merchant said. Aladdin was afraid that if he gave the lamp to the merchant, he would leave him there. So he said ‘Please pull me out first.’ …..” 

Cerita tersebut sangat familiar bukan? Ya, ini adalah salah satu cerita dongeng negeri 1001 malam, yaitu Aladdin. Cerita ini tidak lengkap karena penulis hanya ingin memberikan contoh. Sekarang kita bedah grammar dari cerita ini. Sebagai permulaan, saya akan mulai dari vocabulary terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa vocabulary yang dirasa sulit atau tidak familiar bagi pembaca: stranger, rich, merchant, magician, packed, lonely, spot, powder, smoke, cave, suspicious, gold…

Stranger: Orang asing 

Rich: Kaya 

Merchant: Pedagang/saudagar

Magician: Pesulap/penyihir

Packed: berkemas

Lonely: Sepi/sunyi/sendirian

Spot: Tempat/titik

Powder: Bubuk

Smoke: Asap

Cave: Gua

Suspicious: Mencurigakan

Gold: Emas

Itulah makna dari beberapa kata asing yang ada di bacaan tersebut. Nah sekarang kita kelompokkan kata-kata di atas menurut kelas katanya:

NoKataKelas
1StrangerNoun (Kata benda)
2RichAdjective (Kata sifat)
3MerchantNoun (Kata benda)
4PackedVerb (Kata kerja)
5LonelyAdjective (Kata sifat)
6SpotNoun (Kata benda)
7PowderNoun (Kata benda)
8SmokeNoun (Kata benda)
9CaveNoun (Kata benda)
10SuspiciousAdjective (Kata sifat)
11GoldNoun (Kata benda)
12

Lalu apalagi? Sekarang kita bedah struktur bahasa yang ada di bacaan tersebut. Cerita tersebut mempunyai genre narrative. Biasanya jenis teks ini bertujuan untuk mengajak pembaca, terutama anak-anak, untuk berimajinasi karena teks ini memiliki konteks berupa mitos, dongeng, cerita rakyat, dsb. Tenses yang digunakan dalam teks narrative adalah Past Tense. Oleh karena itu, pembaca akan banyak melihat bentuk ke dua dari kata kerja yang dipakai.

Sekarang kita bedah per kalimatnya:

  1. “Once upon a time, there was a poor boy named Aladdin who lived with his mother.”

Kalimat ini adalah kalimat simple past tense. Bisa dilihat dari verb yang dipakai dan penanda waktunya.

Subjek: Subjek kalimat ini adalah “there”

Verb yang dipakai: Was. “was” adalah bentuk lampau dari to be “is”. Kemudian “lived” adalah bentuk lampau dari verb “live”. Dari sini kita bisa mempelajari tentang regular verb dan irregular verb. Di mana “live” adalah sebuah regular verb.

  1. One day, a rich stranger came to their house looking for Aladdin.” 

Sama seperti kalimat sebelumnya, kalimat ini adalah kalimat past tense. Penanda waktu yang dipakai adalah “one day”. 

Subjek: Subjek, seperti yang sudah kita tahu, adalah kata benda (bisa manusia, hewan, atau benda lain) yang terlibat dalam sebuah verb

Verb: “came” adalah kata kerja ke dua dari “come”.

Di sini juga bisa ditemukan fitur lain, yaitu verb 1 + ing, yaitu looking for. 

  1. ‘I am a merchant,’ he told Aladdin’s mother.

Kalimat ini adalah direct speech. Biasanya perkataan seseorang akan ada di dalam tanda petik dan diikuti oleh Subjek + verb 2 + atau object. 

  1. Aladdin’s mother soon agreed because they really needed the money

Kalimat ini memiliki kata hubung atau konektor. Ada rumus seperti ini, jika suatu kalimat memiliki satu konektor, maka kalimat tersebut harus memiliki dua subjek dan dua verb. Jika dijabarkan maka akan seperti ini:

Subjek 1: Aladdin’s mother

Subjek 2: they

1st verb: agreed

2nd verb: needed

Kata hubung (konektor): Because. Fungsi kata hubung adalah untuk menghubungkan 2 klausa dalam sebuah kalimat.

Sebagai informasi, pola kalimat seperti ini sering muncul di soal-soal TOEFL. 

  1. The next day, Aladdin packed his things and left with the merchant

Kalimat ini juga merupakan past tense. Namun, jika dilihat kalimat ini memiliki 2 verb, yaitu “packed” and “left”. Bisa dilihat di sini bahwa verb yang muncul ke dua harus mengikuti bentuk verb yang muncul pertama untuk menjadikan kalimat tersebut parallel. 

Then he threw it at the ground and the next moment there was smoke all around

Kalimat ini seperti yang lain menggunakan past tense. Pada kalimat ini, ada sebuah kata hubung yaitu “and”. Kata hubung “and” dalam Bahasa Inggris adalah salah satu dari coordinate connector. Coordinate connector ada empat, yaitu: and, but, or, dan so

Kembali ke kalimat ini, seperti kalimat berkonektor pada umumnya, kalimat ini memiliki dua subjek dan juga dua verb. Pembahasan detailnya adalah sebagai berikut:

Subjek 1: He

Subjek 2: there

1st verb: threw (bentuk past tense dari “throw”)

2nd verb: was 

Kalimat ini memiliki beberapa adverb atau kata keterangan: at the ground. Soal seperti ini juga sering muncul di TOEFL. 

  1. When he could take no more gold, he looked for the lamp and found it

Kalimat ini menggunakan past tense sama seperti kalimat-kalimat sebelumnya. Jika diperhatikan, di kalimat ini terdapat sebuah konektor yang berada di awal kalimat. Perlu diketahui bahwa letak konektor tidak selalu ada di tengah kalimat, tapi bisa juga berada di awal. Ada aturan yang harus dipenuhi jika konektor berada di awal, pertama subjek dan verb harus ada dua kemudian harus ada koma sebelum subjek ke dua. Pembahasan detailnya adalah sebagai berikut:

Subjek 1: He

Subjek 2: He

1st verb: could take

2nd verb: looked

Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari membaca bacaan berbahasa Inggris. Yang pertama, tentu saja dari membaca kita bisa mendapatkan wawasan baru dan pengetahuan baru pula. Membaca dapat mengembangkan imajinasi dan juga pola pikir kita. Selain itu, karena membaca bacaan berbahasa Inggris, kita juga bisa menambah kosa kata Bahasa Inggris dan mempelajari grammar juga. Oleh karena itu, mari kita mulai membaca dari sekarang! 

Leave a Reply