Video Game is My Vocabulary Teacher

Dalam dua dekade terakhir, industri game telah mengalami ekspansi dan juga perkembangan. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah pemain video game, atau biasa disebut dengan gamer.  Pada tahun 2020, jumlah gamer di seluruh dunia mencapai lebih dari 3 milyar orang! Dan dari 3 milyar orang tersebut, pemain terbanyak didominasi oleh remaja. Hal ini membuktikan bahwa video game sangat popular di mata masyarakat dunia, khususnya remaja. Anak-anak pun tidak menutup kemungkinan untuk menjadi salah satu penggemar video game dikarenakan pada usia mereka, tendensi untuk bermain masih tinggi. Beberapa orang biasanya menghabiskan waktu sebanyak 5000 jam untuk bermain video game selama hidupnya (Prensky, 2001). 

Mengenai tingginya minat bermain game ini, beberapa orang menjadi khawatir dikarenakan anak, atau keluarga mereka akan menjadi malas untuk belajar. Beberapa gamers (sebutan untuk pemain video game) betah berada di depan konsol permainannya hanya untuk bermain game. Jadi, mereka dirasa tidak mempunyai waktu untuk belajar. Beberapa orang pun merasa bahwa video game tidak memiliki manfaat apapun selain untuk refreshing atau penyegaran di kala sedang penat. Bahkan ada beberapa kalangan yang memang anti dengan video game. 
Sikap anti video game memang cukup beralasan dan berhubungan dengan kekhawatiran orang yang sudah dibahas sebelumnya. Namun, apakah video game tidak mempunyai manfaat sama sekali, selain hanya sebagai hiburan? Tentunya tidak, ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari bermain video games. Salah satunya adalah berkaitan dengan Language Acquisition atau penguasaan bahasa, khususnya Bahasa Inggris.  

Bagaimana video games bisa membantu proses pembelajaran Bahasa Inggris? Instruksi-instruksi dalam video games biasanya ditulis dalam Bahasa Inggris (jika tidak, bisa diganti di menu). Nah, pemain harus memahami instruksi-instruksi yang ada di games ini untuk bisa memainkannya. Intruksi bisa berada di awal permainan dan akan banyak sekali instruksi untuk video games bergenre petualangan. Bahkan instruksi yang pemain masukkan bisa jadi akan mengubah ending di permainan tersebut. Tentunya, pemain harus mengerti terlebih dahulu instruksi-instruksi yang disajikan dalam Bahasa Inggris di dalam game yang dimainkan.  Contohnya, ketika mulai pemain akan dihadapkan dengan tulisan “START” yang berarti mulai, jika ingin memulai permainan maka pemain bisa menekan tombol tersebut. Contoh lainnya bisa disimak di bawah ini:
1. Percakapan/Interaksi dalam video games menggunakan Bahasa sehari-hari

Ketika pemain terlibat dalam interaksi dengan AI di video games, mereka bisa mengidentifikasi bahwa kata-kata yang digunakan di game tersebut sangat akrab dengan telinga. 
2. Pengisi suara adalah native speaker Bahasa Inggris. 

Dalam listening, sangat direkomendasikan untuk mendengarkan penutur asli (native) Bahasa Inggris berbicara. Mengapa? Penutur asli memiliki aksen dan juga pronunciation Bahasa Inggris yang sangat baik karena mereka berbicara Bahasa Inggris sejak kecil. Untuk dapat berbicara dengan baik, pembelajar sebaiknya mengikuti cara pengucapan dan aksen dari penutur asli. 
3. Fun! Fun! And Fun!

Belajar tapi terasa seperti bermain. Siapa yang tidak mau? Sambil bermain, pembelajar bisa mendapatkan kosa kata, cara pengucapan kosa kata tersebut, dan penggunaannya dalam kalimat. Paket lengkap bukan? Belum lagi ditambah dengan serunya storyline yang ditawarkan oleh game yang dimainkan! 

Nah, video games adalah salah satu sarana untuk menyegarkan pikiran di kala penat menyerang. Disamping itu, video games juga bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Namun, jangan terlalu sering bermain video games ya. Apalagi sampai lupa waktu sehingga meninggalkan beberapa hal penting seperti ibadah, sekolah, dan lain lainnya. Akhir kata, selamat belajar teman teman!! 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top