Berhasil dalam Tes Kemampuan Bahasa Inggris (seperti TOEFL dan IELTS)

Tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL (Test of English as a Foreign Language) dan IELTS (International English Language Testing System) adalah ujian standar yang digunakan di seluruh dunia untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris non-penutur asli. Keduanya sering menjadi persyaratan dalam penerimaan di institusi pendidikan tinggi, aplikasi beasiswa, maupun persyaratan imigrasi di negara-negara berbahasa Inggris. Oleh karena itu, keberhasilan dalam tes ini menjadi langkah penting untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan dan profesional.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi dan tips untuk berhasil dalam tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL dan IELTS, meliputi persiapan yang tepat, teknik menghadapi ujian, serta pentingnya pemahaman tentang format tes.

1. Memahami Format Ujian

Langkah pertama yang krusial dalam mempersiapkan TOEFL atau IELTS adalah memahami format ujian tersebut. Setiap tes memiliki struktur yang berbeda, dan familiarisasi dengan format ujian akan membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan efektivitas belajar.

TOEFL

TOEFL biasanya tersedia dalam dua format, yaitu TOEFL iBT (internet-based test) dan TOEFL PBT (paper-based test). Namun, TOEFL iBT lebih umum digunakan saat ini. Tes ini dibagi menjadi empat bagian utama: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Masing-masing bagian memiliki durasi waktu tertentu dan tantangan tersendiri.

  • Reading: Mengharuskan peserta membaca teks akademik dan menjawab pertanyaan pilihan ganda.
  • Listening: Menguji kemampuan mendengar dan memahami percakapan atau kuliah dalam bahasa Inggris.
  • Speaking: Meminta peserta berbicara mengenai topik tertentu dalam waktu singkat.
  • Writing: Mengharuskan peserta menulis esai berdasarkan informasi yang didengar dan dibaca.

IELTS

IELTS juga terdiri dari empat bagian yang serupa: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Namun, ada perbedaan dalam format dan pendekatan yang digunakan dibandingkan TOEFL. Salah satu perbedaan terbesar adalah IELTS menyediakan pilihan antara Academic dan General Training tergantung tujuan tes diambil. IELTS Academic lebih umum untuk tujuan pendidikan, sementara General Training lebih sering digunakan untuk keperluan imigrasi atau pekerjaan.

  • Listening: Mengharuskan peserta mendengarkan empat rekaman dan menjawab pertanyaan.
  • Reading: Membaca beberapa teks dan menjawab pertanyaan terkait.
  • Writing: Peserta diminta menulis esai, laporan, atau surat berdasarkan jenis tes yang diambil.
  • Speaking: Wawancara langsung dengan penguji yang berlangsung sekitar 11-14 menit.

2. Persiapan yang Matang

Setelah memahami format tes, tahap berikutnya adalah persiapan yang matang. Tanpa persiapan yang memadai, sangat sulit untuk mencapai skor yang diinginkan. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

a. Membuat Rencana Belajar

Membuat rencana belajar yang efektif adalah kunci keberhasilan. Tetapkan waktu harian atau mingguan yang cukup untuk mengasah setiap keterampilan: membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. Bagi mereka yang memiliki jadwal padat, mengalokasikan 1-2 jam sehari selama beberapa bulan dapat memberikan hasil yang signifikan.

b. Berlatih dengan Soal Ujian

Latihan soal sangat penting untuk mengenali pola pertanyaan dan mempersiapkan diri menghadapi jenis soal yang akan muncul. Banyak buku dan situs web menyediakan latihan TOEFL dan IELTS gratis maupun berbayar. Salah satu sumber yang sangat bermanfaat adalah tes simulasi atau mock test, yang bisa memberikan gambaran nyata tentang situasi ujian.

c. Meningkatkan Kosakata

Kosakata yang luas sangat diperlukan untuk menghadapi ujian bahasa Inggris. Mulailah dengan membangun daftar kata baru setiap hari dan gunakan kata-kata tersebut dalam percakapan atau tulisan. Untuk TOEFL dan IELTS, fokuslah pada kosakata akademis dan formal yang sering digunakan dalam teks-teks ilmiah dan percakapan formal.

d. Menonton dan Membaca dalam Bahasa Inggris

Selain belajar melalui soal latihan, biasakan untuk menonton film, mendengarkan podcast, dan membaca buku atau artikel dalam bahasa Inggris. Ini akan membantu memperluas pemahaman bahasa, mengenali aksen, serta memperkaya kosakata dan tata bahasa. Fokuslah pada sumber-sumber yang relevan dengan bidang akademis atau profesional.

3. Teknik Menghadapi Ujian

Menghadapi tes bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang strategi dan manajemen waktu. Berikut beberapa teknik yang dapat membantu saat menjalani ujian:

a. Manajemen Waktu

Waktu dalam tes TOEFL dan IELTS sangat terbatas, dan penting untuk tidak terjebak pada satu soal terlalu lama. Ketika menghadapi soal yang sulit, cobalah untuk tetap tenang, kerjakan soal lainnya, dan kembali lagi jika ada waktu. Latihan manajemen waktu ini harus sudah dipraktikkan jauh sebelum ujian sebenarnya.

b. Mengerjakan Bagian yang Paling Mudah Terlebih Dahulu

Di beberapa bagian tes, seperti Reading, terdapat beberapa teks atau soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Disarankan untuk mulai mengerjakan bagian yang dianggap paling mudah agar tidak terlalu banyak membuang waktu.

c. Memahami Instruksi dengan Baik

Sebelum menjawab soal, pastikan untuk membaca instruksi dengan seksama. Setiap kesalahan dalam memahami instruksi bisa berakibat pada hilangnya poin berharga. Dalam tes Listening atau Speaking, selalu fokus pada instruksi yang diberikan sebelum audio diputar atau sebelum memberikan jawaban lisan.

d. Fokus pada Pronunciation (Pengucapan) dan Fluency (Kelancaran) dalam Speaking

Bagi mereka yang mengambil tes TOEFL atau IELTS, bagian Speaking adalah salah satu yang sering menimbulkan kecemasan. Penilaian pada bagian ini tidak hanya pada tata bahasa dan kosakata, tetapi juga pada pengucapan dan kelancaran berbicara. Untuk meningkatkan performa di bagian ini, cobalah untuk sering berlatih berbicara dalam bahasa Inggris, baik dengan teman atau dengan tutor bahasa.

4. Pentingnya Konsistensi

Mempersiapkan TOEFL atau IELTS bukanlah hal yang bisa dilakukan secara instan. Dibutuhkan waktu, usaha, dan ketekunan untuk mencapai hasil yang optimal. Konsistensi dalam belajar adalah faktor penting yang akan menentukan keberhasilan. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga konsistensi:

  • Tetapkan Target Skor: Menetapkan target skor yang realistis akan memotivasi untuk tetap konsisten belajar. Misalnya, jika target skor adalah 500 untuk TOEFL atau 7.5 untuk IELTS, buatlah langkah-langkah yang konkret untuk mencapainya.
  • Bergabung dengan Grup Belajar: Bergabung dengan kelompok belajar atau komunitas online dapat membantu menjaga motivasi. Dalam grup ini, kalian dapat saling berbagi soal latihan, tips, dan pengalaman, serta mendapatkan dukungan ketika mengalami kesulitan.
  • Review Berkala: Jangan hanya fokus pada latihan tanpa melakukan review. Penting untuk secara berkala mengevaluasi kemajuan yang sudah dicapai dan mengidentifikasi area yang masih perlu diperbaiki.

5. Mengelola Stres dan Mempersiapkan Diri Secara Mental

Sukses dalam ujian seperti TOEFL atau IELTS juga memerlukan kesiapan mental yang baik. Beberapa tips untuk mengelola stres saat ujian meliputi:

  • Latihan Relaksasi: Sebelum ujian, cobalah melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi untuk menenangkan pikiran.
  • Istirahat yang Cukup: Tidur yang cukup sebelum hari ujian adalah hal yang sangat penting untuk menjaga fokus dan konsentrasi.
  • Positif Thinking: Yakinkan diri bahwa kamu sudah melakukan persiapan yang baik dan siap menghadapi ujian.

Kesimpulan

Keberhasilan dalam tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL atau IELTS sangat bergantung pada persiapan yang matang, strategi yang tepat, serta kemampuan untuk mengelola waktu dan tekanan ujian. Dengan memahami format tes, melatih keterampilan secara konsisten, dan mengelola stres, peluang untuk mendapatkan skor yang diinginkan akan semakin besar. Di National English Centre (NEC) kami juga menyediakan program kelas persiapan TOEFL dan IELTS. Dengan mengikuti kelas tersebut diharapkan akan membantumu mencapai target yang diharapkan. 

Ingatlah bahwa kesuksesan dalam ujian ini tidak hanya membantu mencapai tujuan akademis atau profesional, tetapi juga membuka pintu untuk peluang yang lebih luas di masa depan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top