“Learning is the process whereby knowledge is created through the transformation of experience” (Kolb, 1984, p. 38). Do think conclude adapt
Mengajar adalah sebuah seni dalam berkomunikasi dan mengajak orang lain (peserta didik), melakukan hal yang kita minta. Metode mengajar dan materi pembelajaran sudah dipersiapkan sebelumnya. Saat masuk kelas, pengajar melakukan harmonisasi pada keduanya, sehingga pembelajaran berjalan baik dan sesuai target.
Ada 1 hal yang juga berperan dalam proses pembelajaran. Kepribadian pengajar dan siswa. Ada 2 tokoh yang cukup identik dengan tema ini, Carl Jung dan David Kolb.
Teori mereka kemudian berkembang menjadi yang sering kita dengar seperti :
- extrovert dan introvert
- coverger (thinking and doing)
- diverger (feeling and watching)
- assimilation (thinking and watching)
- accomodator (feeling and doing)
- auditori
- visual
- kinestetik
Kepribadian mempengaruhi cara belajar. Cara belajar berpengaruh pada pembelajaran. Pengajar perlu membekali dirinya dengan informasi ini. Penelitian dalam hal ini berkembang cukup pesat dalam 20 tahun terakhir.
Funham (1992) menemukan bahwa kepribadian sangat mempengaruhi tipe belajar. Rashid (2012) menyimpulkan kelas yang kondusif merupakan hasil harmonisasi variasi tipe pembelajar.
Kemungkinan memiliki variasi tipe pembelajar dalam kelas, membuat pengajar perlu mengetahui tipe kepribadian dan gaya belajar.
Hal ini dimulai dengan pengajar yang mengetahui dirinya. Apa kepribadiannya? Bagaimana gaya belajarnya?
Dengan mengetahui ini, seorang pengajar lebih mudah memahami, mengapa siswa terkadang bisa sangat bersemangat atau super cuek dalam pembelajaran. Cara mengajar dan penugasan yang monoton dan tanpa pendekatan, akan berakhir pada siswa kurang bersemangat. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka pembelajaran menjadi terhambat, dan target tidak tercapai.
Mengetahui tipe pembelajar, membantu pengajar dalam menyiapkan kegiatan dalam pembelajaran. Memvariasikan kegiatan dan penugasan, memberi kesempatan siswa dengan tipe berbeda dalam mengembangkan diri.
Sebagai contoh, seorang pengajar yang extrovert, berharap siswanya selalu bersemangat dalam menjawab atau merespon instruksi. Sementara pengajar introvert, lebih menyukai siswa yang lebih terarah dalam menjawab, dan bisa menambahkan detil jawaban.
Disisi lain, pengajar yang introvert, harus belajar memulai kelas dengan semangat, dan merespon jawaban siswa dengan nyaman.
Pengajar yang visual, tetap menyiapakan kegiatan yang bersifat auditori dan kinestetik.
Mengetahui tipe pembelajar (guru dan siswa), juga membantu pengajar untuk mengidentifikasi saat target pembelajaran tidak tercapai, atau dalam perjalanan kelas, pembelajaran tidak berjalan sesuai harapan. Bisa jadi metode yang digunakan sudah tepat, materi sudah ok. Namun ternyata, cara pengajar berkomunikasi, merespon dan memberikan penugasan, juga berperan.
Seorang pengajar yang diverger, tetap harus menyediakan kegiatan yang untuk 3 tipe lainnya. Ketika siswa merasa pembelajaran cocok dengan (gaya) mereka, maka akan muncul motivasi untuk terus mencoba dan berusaha.
Penelitian menemukan tidak ada orang yang 100{2093a62fbd56a9ad4d7e812d96742fa7c21c07f55b48443d6f04785a76259824} extrovert atau introvert. Atau 100{2093a62fbd56a9ad4d7e812d96742fa7c21c07f55b48443d6f04785a76259824} diverger atau accomodator. Atau 100{2093a62fbd56a9ad4d7e812d96742fa7c21c07f55b48443d6f04785a76259824} visual. Artinya, bukan berarti seorang siswa introvert tidak bisa aktif berbicara. Seorang diverger juga bisa diajak berdiskusi tentang konsep. Seorang visual juga bisa menikmati bergerak dalam belajar. Harmonisasi dalam kelas menjadi hal yang mungkin.
Belajar bahasa (atau lainnya) bisa menjadi hal yang menyenangkan, atau sebaliknya. Selama pengajar membuka diri untuk pembelajar dengan tipe yang berbeda darinya, dan pembelajar menerima bentuk kegiatan diluar kebiasaannya, maka pembelajaran akan menjadi menyenangkan. Bisa jadi, seorang pengajar, disukai siswanya bukan karena metode mengajarnya yang istimewa atau materinya yang berbeda. Tapi caranya dalam merespon dan mengakomodir tipe pembelajar dikelasnya, menciptakan harmonisasi dikelas. Ini membuat siswa merasa nyaman dan bersemangat.
Pembahasan tentang tipe pembelajar berkembang menjadi pembelajar karakter. Saat seseorang mengetahui dirinya, maka akan mudah bagi dirinya, dan orang disekitarnya (orang tua, guru, perusahaan) untuk mengembangkan potensinya.
Ketika kita bisa mengembangkan potensi kita, maka pengembangan diri menjadi lebih terarah, dan maksimal.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda mengetahui tipe pembelajar Anda?
Berikut adalah beberapa tes sederhana, untuk mengetahui apakah Anda termasuk auditori, visual atau kinestetik. Silahkan pilih jawaban yang sesuai dengan diri Anda.
1. Kalau ada orang yang meminta petunjuk jalan, biasanya saya akan ….
a. Menggambar peta jalan pada sebuah kertas
b. Memberitahu secara lisan (melalui ucapan)
c. Mencoba memberitahu dengan isyarat tangan atau langsung mengantarnya
2. Saya paling suka permainan ….
a. Kata bergambar
b. Acak Kata
c. Pantomin
3. Saya ingin sekali menonton film di bioskop karena
a. Melihat cover iklan yang menarik
b. Membaca sinopsis cerita
c. Menonton potongan film
4. Saya punya guru favorit. Saat mengajar, ia selalu menggunakan ….
a. Ceramah, diskusi, dan debat
b. Diagram, bagan, alur, dan slide
c. Trial, Uji coba, dan praktik
5. Ketika bicara, biasanya saya paling suka….
a. Suka berbicara, perlahan, dan jelas, tapi tidak suka mendengarkan terlalu lama
b. Suka mendengarkan orang lain bicara, baru kemudian berbicara
c. Berbicara dengan menggunakan bahasa tubuh dan gerakan yang banyak
6. Sebelum mengerjakan sesuatu, saya biasanya ….
a. Membaca instruksinya terlebih dahulu
b. Mendengarkan instruksi dari orang lain, baru mengerjakan
c. Langsung melakukan uji coba
7. Ketika lupa sesuatu, biasanya saya ….
a. Berusaha mengingat dari gambaran bentuk, warna, atau cirinya
b. Berusaha mengingat dari ciri suaranya
c. Berusaha mengingat apa yang dilakukan dan penggunaannya
8. Hal yang paling bisa saya ingat dari seseorang adalah ….
a. Ekspresi wajah yang menawan
b. Suaranya yang khas
c. Gerakan tubuhnya yang memukau
9. Saat berkomunikasi, saya suka kalau …
a. Bertemu secara langsung
b. Bicara melalui telepon
c. Bertemu dalam sebuah kegiatan aktif
10. Kemampuan yang saya bisa dan paling saya sukai adalah …
a. Menggambar, melukis, atau mewarnai
b. Bernyanyi atau bermain alat musik
c. Menari atau beladiri
11. Ketika santai, saya biasanya ….
a. Membaca novel atau buku
b. Mendengarkan musik atau radio
c. Berolahraga atau bermain
12. Saat marah, saya biasanya ….
a. Lebih memilih untuk diam saja
b. Memaki dan berkata-kata secara emosional
c. Membanting barang atau memukul
13. Konsentrasi saya terganggu jika ….
a. Kondisi ruangan yang berantakan dan tidak rapi
b. Bising dan suara gaduh
c. Gerakan yang ada di sekitar
14. Saat belajar, saya biasanya ….
a. Membuat catatan atau rangkuman dari materi
b. Menghafal sambil menggunakan suara
c. Melakukan praktik atau simulasi dari pelajaran
15. Saat membaca sesuatu, saya biasanya ….
a. Menyukai bacaan yang bercerita tentang detil peristiwa
b. Menyukai bacaan yang memiliki banyak percakapan antar tokoh
c. Menyukai bacaan yang melibatkan aksi dari tokohnya
Sekarang, mari kita jumlahkan skornya. Perhatikan, pilihan mana yang paling dominan atau sering dipilih: A, B, atau C.
Tipe visual (dominan A)
Tipe visual adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif menggunakan indera pengelihatan (visual). Strategi belajar yang cocok bagi tipe visual:
1. Gunakanlah Variasi warna dalam melakukan pencatatan, seperti memberi garis bawah atau membuat grafik.
2. Mayoritas, tipe visual suka membaca. Namun, buku bacaan yang banyak memiliki gambar ilustrasi dan warna yang menarik lebih mudah dipahami daripada buku bacaan yang penuh dengan teks.
3. Perhatikan penerangan saat belajar dan hindari “polusi visual.”
4. Saat mengingat sesuatu, bayangkan dan buat tulisan yang memudahkan.
5. Catat kembali bahan pelajaran dengan warna dan gambar yang menarik.
Tipe auditory (dominan B)
Tipe auditory adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif menggunakan indera pendengaran (Audio). Strategi belajar yang cocok bagi Tipe auditory:
1. Gunakanlah voice recorder atau perekam suara saat mendengarkan pelajaran.
2. Perbanyak melakukan presentasi dan tanya jawab.
3. Lagukan apa yang diingat dengan irama dan hindari “polusi suara” (kebisingan).
4. Berpikir dan mengingat sambil mengucapkannya kembali.
5. Dengarkan kembali pelajaran melalui rekaman atau penjelasan orang lain
Tipe kinestetik (dominan C)
Tipe kinestetik adalah tipe orang yang cenderung menerima informasi paling banyak dan paling efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, peragaan, dan aktivitas fisik.
Strategi Belajar yang cocok bagi tipe kinestetik:
1. Gunakanlah gerakan dalam pelajaran, seperti aktivitas atau uji coba secara langsung.
2. Perbanyak praktik yang berkaitan dengan pelajaran (praktik di laboratorium) dan langsung bisa diaplikasikan.
3. Hindari belajar yang monoton (terlalu banyak duduk).
4. Saat mengingat sesuatu, lakukan hal yang diingat dengan aktivitas gerak.
5. Menulis di udara, gunakan gerak imajitif.
Bagaimana hasilnya? Apakah sesuai dengan perkiraan Anda tentang diri Anda? Selamat berproses.
A.mencoba memberitahu dengan isyarat tangan atau langsung mengantarnya
A.kata bergambar
A.ceramah,diskusi,dan debat
B.suka mendengarkan orang lain bicara,baru kemudian berbicara
B.mendengarkan instruksi dari orang lain,baru mengejarkan
A.berusaha mengingat dari sisi gambaar bentuk,warna,atau cirinya