Cara Belajar Bahasa Inggris dengan Anak Agar Tidak Membosankan

Belajar merupakan bagian penting dari mempelajari berbagai konsep Bahasa Inggris. Semakin intensif anak-anak mempelajari suatu topik, semakin baik anak dapat menyimpan informasi. Namun masalah dengan belajar adalah bahwa hal tersebut bisa menjadi sangat membosankan.

Pelajar yang berpikir bahwa topiknya tidak relevan, tidak penting atau mempunyai tutor yang membosankan bisa menjadi beberapa alasan mengapa belajar bisa terasa membosankan. Apa yang kita bisa lakukan untuk meminimalisir rasa bosan ketika belajar Bahasa Inggris?

  1. Ulang pada saat yang tepat

Sebagian besar belajar berfokus pada pengulangan. Anak bisa membaca atau melakukan hal yang sama berulang kali namun ini bisa menjadi sangat membosankan karena anak tidak melakukan sesuatu yang baru. Karena otak menghargai rangsangan, maka pengulangan bisa dianggap tidak menstimulusnya dengan optimal walau sebenarnya otak menghargai pengulangan dan rutinitas sampai waktu tertentu, terlalu banyak pengulangan bisa memicu rasa bosan.

Biasanya kelas bahasa Inggris mengharuskan anak untuk fokus pada konsep atau aspek tertentu dari sebuah karakter, anak harus tetap fokus pada bacaan tertentu. Akhirnya mereka mungkin perlu membaca bab yang sama, atau bahkan bagian yang sama beberapa kali untuk memastikan mereka tidak melewatkan informasi apa pun. Dengan demikian melakukan hal yang sama berulang kali membantu anak belajar, namun dapat membuat prosesnya terasa sangat membosankan.

Untuk review sebaiknya dilakukan lagi setelah beberapa saat dengan gaya dan teknik yang berbeda. Setiap anak merespon pengulangan dengan berbeda, Anda harus ketahui titik jenuh yang anak Anda miliki dan dari sana Anda bisa mengembangkan jadwal untuk mengulang pelajaran kembali.

  1. Beri mereka waktu luang lebih lama untuk bermain






Terkadang ada kalanya anak mungkin dapat belajar terlalu lama di kelas. Hal ini membuat belajar terasa membosankan karena membuat siswa tidak dapat melakukan kegiatan yang ingin dilakukannya. Anak-anak sudah menghabiskan banyak waktu di sekolah. Mereka bahkan dapat menghabiskan satu jam atau lebih di satu kelas tertentu.

Pada saat sekolah berakhir, siswa hanya memiliki beberapa jam untuk mereka sendiri. Tidak semua anak dapat menghabiskan waktu untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Anak-anak perlu menghabiskan waktu mereka selain untuk belajar. Siswa yang harus belajar terkadang dapat merasa tersisih karena akan kehilangan kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Mereka akhirnya membandingkan kesenangan yang bisa mereka alami dengan apa yang mereka lakukan sekarang (belajar). Perbandingan itu bisa membuat keadaan terasa sangat membosankan.

Orangtua dan guru harus memberikan waktu luang yang lebih pada anak-anak agar mereka dapat bergaul dan bermain dengan teman-temannya. Jadi mereka tidak dituntut untuk terus menerus belajar. 

Setelah bermain Anda dapat mengeluarkan statement kunci agar mereka kembali fokus belajar. “Sudah senang bermainnya ya, sekarang saatnya kita belajar, siap ya!”

  1. Rewards 




Anak-anak mungkin harus menghabiskan waktu untuk mempelajari kata atau konsep dalam bahasa Inggris sampai mereka bisa ingat semuanya lalu mereka pergi tidur, makan malam, atau lainnya. Semua materi mungkin ada di kepala mereka, tetapi tidak ada yang mendorong untuk pengetahuan itu tetap membekas di pikiran mereka.

Orang tua dapat membuat belajar sedikit lebih menarik dengan memberikan hadiah langsung kepada anak-anak mereka setelah belajar. Jika nilai ujian praktik baik, orang tua dapat memberikan penghargaan kepada mereka. Misalnya, orang tua mungkin bisa memberi mereka makanan penutup spesial ekstra atau membelikan mereka mainan atau dengan mengizinkan anak mereka memiliki lebih banyak waktu untuk bermain video game. Untuk tes yang lebih penting, seperti ujian akhir, hadiahnya bisa lebih besar lagi. Orang tua dapat mengajak mereka berbelanja video game baru atau pakaian baru untuk sekolah dan berlibur ke destinasi wisata favorit. Memberi anak-anak hadiah langsung setelah belajar dapat membuat pelajaran lebih menarik dan tidak membosankan.

4. Tutor yang interaktif

  

Belajar juga bisa terasa membosankan ketika anak memiliki tutor belajar yang kurang menarik. Tutor bisa membantu menguraikan konsep dan membuat anak fokus saat belajar. Mereka kemudian biasanya menguji kemampuan anak dan seberapa baik anak belajar dengan memberi tes latihan atau soal-soal tambahan untuk diselesaikan

Masalah dengan tutor adalah terkadang mereka juga bisa jadi membosankan. Misalnya, mereka mungkin memiliki cara mengajar yang sangat hambar atau monoton. Sebagian tutor mungkin target menuntut untuk menjadi terlalu lugas dengan pendekatan yang dapat menghilangkan banyak kesenangan dari belajar. Proses belajar memang menjadi lancar namun kadang berjalan tanpa memperhatikan rasa.

Di sisi lain, jika anak memiliki tutor yang membantu anak belajar dengan cara yang tidak membuat anak merasa seperti belajar, itu bisa jauh lebih menyenangkan.

Jika orangtua menjadi tutor maka orang tua dapat mempelajari hal-hal yang dapat membuat mereka menjadi tutor yang menyenangkan:

  1. Energi luar biasa dihidupkan dalam segala kegiatan
  2. Intonasi suara yang menarik bagi anak-anak
  3. Permainan-permainan yang dapat menghidupkan suasana
  4. Ketertarikan pada materi sehingga passion dapat terasa 

  1. Materi atau media yang menyenangkan

Pada saat anak merasa kelas atau mata pelajaran tertentu membosankan, maka belajar juga tentu akan jadi ikut membosankan. Sebagai contoh jika anak tidak terlalu menyukai buku yang ia baca di kelas bahasa Inggris, melakukan tugas-tugas apa pun mengenai buku itu tidak akan menarik baginya. Dan jika anak-anak sudah tidak tertarik, mungkin sulit untuk mempertahankan fokusnya. 

Namun berbeda ketika anak sudah menyukai materi pelajaran, ia berpikir bagian-bagian tertentu dari mempelajari materinya jadi menyenangkan atau menarik.

Cara agar anak dapat membuat pelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk mata pelajaran yang tidak anak sukai adalah dengan memahami mengapa ia tidak menyukai mata pelajaran tersebut sejak awal. Jika tampaknya tidak relevan dengan kehidupan sehari-harinya, orang tua harus menggali lebih dalam dan melihat bagaimana hal itu dapat berhubungan dengan hidup anak. Carikan materi-materi yang ringan seperti bacaan buku cerita anak, video-video lucu yang membuatnya tertarik dan atau audio listening yang bagus.

  1. Buat pelajaran Bahasa Inggris terlihat penting bagi anak

Salah satu alasan mengapa belajar Bahasa Inggris bisa terasa membosankan adalah karena pikiran anak yang tidak menganggapnya penting. 

Anak-anak memiliki begitu banyak energi untuk dihabiskan. Energi tersebut sering menumbuhkan dengan fokus. Ketika anak belajar setelah satu hari yang melelahkan di sekolah, banyak energi dan fokus sudah hilang. Hal ini bisa menyulitkan untuk membawa fokus itu untuk belajar.

Masalah akan menjadi lebih sulit ketika otak anak tidak menganggap mata pelajaran tertentu yang perlu anak pelajari itu penting. Seringkali anak hanya belajar bahasa Inggris karena kita memerintahnya untuk belajar. Karena anak tidak merasa memerlukan Bahasa Inggris untuk bermain atau berkomunikasi, otak anak tidak melihatnya sebagai sesuatu yang penting untuk diingat. Otaknya hanya fokus pada hal-hal yang lebih menarik dan relevan dalam hidupnya

Anak mungkin juga merasa mata pelajaran tersebut tidak penting karena tidak berkaitan dengan ujian atau nilai akhir. Di beberapa sekolah pelajaran Bahasa Inggris ditiadakan sehingga tes atau ujian Bahasa Inggris pun dihilangkan. Akhirnya belajar Bahasa Inggris tidak terasa begitu penting bagi anak dan ia tidak memiliki rasa urgensi untuk mempelajarinya terlalu banyak detail.

Cara untuk menyiasatinya adalah dengan mencoba dan membuat informasi tersebut relevan dengan kehidupan anak. Orangtua dapat membingkai masalah atau topik seputar hal-hal yang penting bagi anak. Anda dapat menghubungkan topik pelajaran dengan kehidupan anak saat ini dan membuatnya tampak lebih penting daripada yang sebenarnya. Misalkan Anda bisa mengajaknya membuat video blog dengan menggunakan Bahasa Inggris untuk kawan di luar negeri, anak akan merasa ia harus belajar kata dan ekspresi dalam bahasa Inggris, ia akan lebih memperhatikan pelajarannya.

Leave a Reply